Sistem Logistik Nasional (Sislognas) harus dapat meningkatkan daya saing nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan infrastruktur logistik yang andal dalam menjamin kelancaran aktivitas logistik. Biaya logistik yang tinggi masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan. Dengan efisiensi aktivitas di pelabuhan, harapannya biaya logistik dapat turun secara signifikan logistik. Dalam menekan biaya logistik nasional di pelabuhan, diperlukan terobosan dengan melihat beberapa komponen yang bisa diefisienkan agar biaya logistik nasional menjadi turun. Sektor transportasi laut berperan besar dalam menunjang logistik, aktivitas-aktivitas yang menunjang perdagangan dan arus barang harus tetap berjalan dengan aman meski ada pandemi.

Kegiatan logistik sangat membutuhkan keterpaduan baik dari aspek infrastruktur maupun manajemen. Penanganan kegiatan logistik masih bersifat parsial atau belum integral dan pembinaannya tersebar di berbagai kementerian, untuk proses mata rantai di pelabuhan ini melibatkan unsur port regulator, port operator, dan port community sehingga menimbulkan inefisiensi dalam tata kelola logistik di pelabuhan. Saat ini, koordinasi proses rantai logistik di pelabuhan hampir 70% dilaksanakan secara manual sehingga hal tersebut masih terjadi karena belum tersedianya fasilitas untuk mekanisme koordinasi secara elektronik antara port operator dan port community Penguatan Kelembagaan Otoritas Pelabuhan sebagai upaya menekan biaya logistik dalam rangka menekan biaya logistik, pemerintah juga mempunyai upaya dan strategi yang dapat dilakukan. Pertama, penetapan biaya logistik yang pantas dan kompetitif. Kedua, meningkatkan efisiensi sistem transportasi nasional. Ketiga, peningkatan infrastruktur pendukung logistik dan kualitas pelayanan. Keempat, mewujudkan strategi peningkatan kinerja logistik sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.