POTENSI PERGERAKAN MASYARAKAT PADA MASA LIBUR LEBARAN 2023

Potensi pergerakan masyarakat pada masa lebaran tahun 2023 diprediksi mencapai 123,8 juta orang atau sebesar 45,8% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini meningkat 14,2 % jika dibandingkan dengan prediksi pergerakan masyarakat di masa Lebaran tahun 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang. Hal ini berdasarkan dari hasil survey online yang telah dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi pada tanggal 28 Januari s.d. 18 Februari 2023.

Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya potensi pergerakan masyarakat di masa mudik tahun ini diantaranya yaitu tidak adanya PPKM, memasuki masa pra endemi atau mendekati normal pasca pandemi Covid-19, perekonomian yang semakin membaik, tidak ada pembatasan atau larangan perjalanan, dan persepsi positif dari masyarakat pada penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2022 lalu.

Melalui hasil survei ini terlihat bahwa asal pergerakan masyarakat didominasi dari Pulau Jawa, yaitu sebesar 62,5% atau 77,3 juta orang, dengan daerah asal pemudik terbanyak yaitu, Jawa Timur 17,1% (21, 2 juta orang). Kemudian, Jawa Tengah 15,1% (18, 7 juta orang), Jabodetabek 14,8% (18, 3 juta orang), Jawa Barat 12,1% (14, 9 juta orang), dan Sumatera Utara 3,6% (4, 4 juta orang).

Sementara, 5 (lima) daerah tujuan perjalanan masyarakat tertinggi yaitu, pertama, Jawa Tengah 26,45% (32, 75 juta orang). Kemudian, Jawa Timur 19,87% (24, 6 juta orang), Jawa Barat 16,73% (20, 72 juta orang), Jabodetabek 6,52% (8, 07 juta orang), dan Yogyakarta 4,78% (5, 9 juta orang).

Sedangkan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-1 (Jumat 21 April 2023), dimana diprediksi terjadi pergerakan sebesar 15,1% (18,7 juta orang). Peningkatan perjalanan pada arus mudik diprediksi mulai meningkat sejak H-3 (Rabu 19 April 2023). Untuk puncak arus balik, diperkirakan terjadi pada H+2 (Selasa 25 April 2023) dan diprediksi pergerakan yang masih cukup tinggi hingga H+3 (Rabu 26 April 2023).

Selanjutnya, untuk pemilihan moda transportasi didominasi moda darat yaitu: mobil pribadi 22,07% (27, 32 juta orang), sepeda motor 20,3% (25, 13 juta orang), bus 18,39% (22, 77 juta orang), kereta api antarkota 11,69% (14, 47 juta orang), dan mobil sewa 7,7% (9, 53 juta orang).

Dengan dominasi mobil pribadi dan sepeda motor, otomatis membuat penggunaan angkutan jalan menjadi pilihan dominan, dimana bagi 33,53% pengemudi kendaraan roda empat memilih menggunakan Jalur Tol Trans Jawa dan 11,93% memilih menggunakan jalur alternatif lainnya. Sementara bagi pengguna sepeda motor jalur alternatif lainnya masih menjadi pilihan 31,87% pengendara dan diikuti Jalur Lintas utara Jawa (Pantura) yang dipilih oleh 17,50% pengendara.

Melihat potensi pergerakan masyarakat yang begitu tinggi pada masa mudik tahun ini, Kementerian Perhubungan bersama dengan pemangku kepentingan terkait akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi. Baik berupa penyiapan sarana prasarana transportasi, aspek keselamatan, manajemen rekayasa lalu lintas, dan kebijakan lainnya agar penyelenggaraan mudik tahun ini dapat berjalan dengan selamat, aman, dan terkendali.

Berdasarkan hasil analisis terhadap data survey dan mencermati dinamika yang ada, Badan Kebijakan Transportasi turut memberikan beberapa rekomendasi kebijakan antisipatif, diantaranya:

1. Penyiapan sarana-prasarana transportasi dan peningkatan penanganan aspek keselamatan

2. Langkah antisipatif dengan manajemen rekayasa lalu lintas terutama pada puncak perjalanan baik arus mudik maupun arus balik

3. Sosialisasi secara massif dan intensif informasi mudik gratis oleh Kemenhub dengan tujuan mengurangi penggunaan sepeda motor yang cukup berpotensi sebagai penyebab kecelakaan

4. Mengoptimalkan penggunaan Arterial Transport Management System untuk memonitor pergerakan lalu lintas di jalan arteri

5. Perlu disiapkan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di beberapa titik strategis, baik di rest area tol maupun di ruas jalan arteri

6. Perlu ditingkatkan perbaikan dan peningkatan sistem tiket online Ferizy yang dikoordinasikan dengan buffer zone area untuk memastikan sirkulasi pemegang tiket masuk sesuai jadwal.


Komentar

Tulis Komentar