Penyelenggaraan angkutan laut penumpang oleh PT PELNI dengan meninjau adanya perbedaan kebutuhan pengguna jasa transportasi pada penggunaan ruang aktivitas, dimana penumpang perempuan dan laki-laki memiliki kebutuhan yang berbeda, perilaku perjalanan yang berbeda, dan berbagai tingkat akses maka perlu dilakukan analisis lebih jauh terkait kondisi penyelenggaraan penumpang pada saat ini melalui pendekatan analisis kebutuhan gender. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pelayanan angkutan laut penumpang, khususnya fasilitas-fasilitas pada kapal penumpang yang dapat dikelompokan berdasarkan responsif gender, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan rekomendasi dalam rangka meningkatkan pelayanan angkutan laut khususnya kapal penumpang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Instrumen penelitian kuantitatif adalah kuesioner, sedangkan instrumen penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam, dan observasi.
Analisis data secara kuantitatif dengan menggunakan CSI, sedangkan analisis data kualitatif dengan menginterprestasikan hasil data . Permasalahan pemenuhan fasilitas berdasarkan kebutuhan gender terutama terjadi pada saat kapal mengangkut penumpang dalam kondisi padat penumpang (melebihi kapasitas), karena 4 indikator (keselamatan, kenyamanan, keamanan, dan kemudahan) tidak sesuai harapan dan standar pelayanan minimum untuk 5 fasilitas kapal yakni akomodasi, keselamatan, medis dan sanitari, ruang publik, dan komunikasi. Secara umum indikator fasilitas berdasarkan gender sudah dinilai baik dengan rerata 3,56. Penilaian tertinggi pada fasilitas keselamatan dengan rerata 4,19 dan terendah pada fasilitas komunikasi dengan penilaian cukup baik 2,41. Persepsi terhadap aspek-aspek kebutuhan gender sudah dinilai baik dengan rerata 3,56. Tertinggi pada aspek keamanan dengan penilaian 3,65 dan terendah pada aspek keselamatan dengan penilaian 3,45. Sedangkan penilaian terhadap pelabuhan berkaitan dengan fasilitas di kapal, rute kapal, serta pelayanan di pelabuhan, terutama pelayanan embarkasi dan debarkasi, serta signal untuk komunikasi dinilai sudah baik dengan rata-rata 3,56. Pelabuhan dengan penilaian tertinggi adalah Batam di atas rerata (3,90) diikuti berturut-turut dengan Makasar, Tarakan, Menado, dan Balikpapan (3,27).
Kata Kunci : Fasilitas, Kapal penumpang, Gender